PENGARUH
GLOBALISASI TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH
BAGAS
ATMAJA PRAYITNA
41614010018
ABSTRAK
Pada
abad ke 21 ini, dunia khususnya Indonesia telah dihadapi suatu era baru yaitu Era Globalisasi. Era Globalisasi yang
berkembang pada saat ini memberikan suatu
dampak yang sangat menonjol dan juga proses. Era Globalisasi ini sangat tepat. Era globalisasi dewasa
ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara, tidak terkecuali
Indonesia. Proses interaksi dan saling pengaruh-mempengaruhi, bahkan pergesekan
kepentingan antar bangsa terjadi dengan sangat cepat dan menyangkut masalah yang
semakin kompleks. Batas-batas teritorial negara pun sekarang tidak lagi menjadi
pembatas bagi kepentingan masing-masing Negara. Di
bidang ekonomi terjadi persaingan seperti perdagangan bebas yang
semakin ketat, sehingga semakin mempersulit posisi Negara-negara miskin. Sebagai
anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan mengasingkan diri dari pergaulan internasional itu, terutama dalam perdagangan bebas.
Andai kata terasingkan pun, tentunya Indonesia tidak akan mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri.
Yang
artinya, bahwa di dalam hubungan internasional itu ada suatu hubungan serta ketergantungan
antara satu negara dengan negara yang lainnya.
Kata Kunci: Globalisasi,
Perekonomian Lokal, Perekonomian Regional.
ABSTRACT
In the 21st century, in particular the world, Indonesia has faced a new era ie the Era of Globalization.
Globalizing that developed at this time gives a very prominent impact and also the process.
Globalization Era is very precise. The era of globalization has become a reality that must be faced by
all countries, including Indonesia. The process of interaction and interplay, and even friction between
the interests of the nation occurs very quickly and involve increasingly complex problems. Territorial
boundaries of the country was now no longer a barrier to the interests of each country. In the economic
field there is competition such as free trade intensifies, so that further complicate the position of poorer
countries. As a member of the world community, Indonesia certainly can not and will not isolate
themselves from the international arena, especially in free trade. If any word alienated, of course,
Indonesia will not be able to meet all its needs. Which means, that in international relations there is
a relationship and dependence between one country to another.
Keywords : Globalization, Local Economy, Regional Economy.
PENDAHULUAN
Perdebatan
tentang dampak globalisasi terhadap perekonomian terutama pada negara-negara
yang sedang berkembang merupakan hal yang tidak pernah berakhir. Secara singkat akan kita kupas apakah sebenarnya
globalisasi itu, bagaimana sejarahnya, siapa saja sebenarnya yang sangat
berperan dan aktif mendorong terjadinya globalisasi, apa saja sebenarnya baik
buruknya bagi kita serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian regional
dan lokal.
Berkaitan dengan hal tersebut,
tentunya memberikan tekanan global tersendiri bagi negara-negara
berkembang seperti Indonesia khususnya. Yang mana akan memberikan
efek ataupun dampak positif maupun negatif. Globalisasi berpengaruh pada
hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Salah satu pengaruh globalisasi
adalah terhadap perekonomian. Maka dari itu, kami akan membahas apa saja dampak-dampak
globalisasi terhadap bidang ekonomi yang berjudul “Pengaruh Globalisasi
terhadap Perekonomian Daerah”.
PERMASALAHAN
Globalisasi muncul sejak tahun 1960 yaitu dengan
ditandainya dengan perubahan ekonomi internasional dari Multinational
Corporations (MNCs) menjadi Transnational Corporations (TNCs) (Hirst
dan Thompson 1997). Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan ini
antara lain adalah berakhirnya perang dunia kedua, meningkatnya migrasi antar
negara, penyebaran tenaga kerja dari satu negara ke negara lain serta saling
ketergantungan perdagangan dari satu negara ke negara lainnya. Dalam
perkembangannya TNCs ini mempunyai peran yang sangat kuat dalam perdagangan
international dan aktifitas ekonomi lainnya. Sebagai contoh TNCs memperkuat Foreign
Direct Investment (FDI) (Chang 2003) serta menciptakan tenaga kerja yang
murah dan ‘a one-world market system’ atau sistem satu pasar global (Gray dan
Lawrence 2003). Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat juga
punya andil yang cukup besar dalam mendorong lahirnya globalisasi yang
mengakibatkan perubahan ekonomi global. Menurut Teeple (2000) teknologi baru
tersebut diciptakan oleh TNCs serta digunakan dalam aktifitas-aktifitas
ekonominya. Dari sinilah awal dimulainya penyebaran neo-liberalisme ke
negara-negara lainnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
penyebaran dan meluasnya globalisasi. Faktor pertama adalah teknologi baru di
bidang informasi teknologi, komunikasi dan transportasi. Era ini dimulai pada
awal 1970-an ketika microelektronik, komputer dan bioteknologi ditemukan oleh
para ahli (Teeple 2000). Sejak saat itu komunikasi antar lintas batas negara
dapat dihubungkan dengan satelit dan kabel-kabel bawah laut yang fungsinya
sebagai jejaring global (Rimmer dalam Rimmer ed. 1997: 96). Faktor kedua adalah
peran pemerintah dalam mendukung kegiatan-kegiatan globalisasi. Baik di
negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang berkembang, Pemerintah
mempunyai peran yang cukup penting dalam mendukung aktifitas globalisasi yaitu
melalui perannya dalam pengambilan kebijakan-kebijakan ekonomi dan keuangan.
Faktor lainnya adalah munculnya TNCs serta adanya
dukungan dari World Trade Organization (WTO) dan organisasi dunia
lainnya seperti PBB, Bank Dunia dan IMF. Singh (1999) berpendapat bahwa salah
satu fungsi Bank Dunia dan IMF adalah mendorong negara-negara di dunia untuk menerapkan
deregulasi dan restrukturisasi kebijakan financialnya menjadi ekonomi liberal.
PEMBAHASAN
Pengertian globalisasi sendiri dapat diinterpretasikan
berbagai macam. Globalisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses ‘global
network’ dan interaksinya dalam suatu pembangunan ekonomi dan
kebijakan-kebijakan lainnya yang terkait didalamnya (Potter 2001), sedangkan
Burgman (2003) menginterpretasikan globalisasi sebagai suatu yang berhubungan
dengan global neo-libaralisme dan pasar bebas. Sosiolog
lainnya seperti Chang (2003) mendefinisikannya sebagai keterlibatan
‘transnational corporations’ dan saling ketergantungan antar negara dalam
pembangunan ekonomi. Di lain pihak Held dkk (dalam Gray dan Lawrence 2003: 17)
menerjemahkannya sebagai proses pelebaran dan percepatan dari saling
keterkaitan yang membentuk suatu jejaring dunia yang mencakup semua aspek
kehidupan sosial, dari kebudayaan sampai dengan kejahatan, dan dari keuangan
sampai spiritual.
Jadi
globalisasi boleh dikatakan sudah masuk ke semua sendi-sendi kehidupan manusia
di seluruh dunia ini yang mencakup aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik,
budaya dan agama.
Apa saja yang dapat berpengaruh
terhadap perekonomian lokal dan regional? TNCs mempunyai peran yang sangat penting dalam
mempengaruhi perekonomian suatu negara yang berdampak pada perekonomian lokal
maupun regional. Ada beberapa alasan mengapa TNCs dapat berdampak pada
perekonomian lokal dan regional. Pertama adalah TNCs dapat mengintervensi
kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Yang
kedua adalah TNCs lebih kaya dalam hal keuangan daripada yang dipunyai oleh
negara-negara lainnya. Sebagai contoh pada tahun 1989, penjualan the US General
Motor melebihi daripada Gross National Product (GNP) Belgia (Mulhearn
dalam Bretherton dan Ponton ed. 1996: 185).
Faktor lainnya adalah TNCs mempunyai pengaruh yang kuat
untuk menciptakan pasar dunia dengan menggunakan prinsip-prinsip liberal,
seperti pasar bebas dan tenaga kerja yang murah. Disamping itu, dalam
menjalankan bisnisnya TNCs didukung oleh WTO dan IMF dalam hal keuangan,
hukum/peraturan dan hak-hak kepemilikan (O’Loughlin dkk dalam O’Loughlin dkk
ed. 2004:6).
WTO juga
mendukung dalam hal penetapan tarif barang dan jasa dalam kegiatan ekspor impor
kepada pemerintah. Produksi dan distribusi barang ke seluruh penjuru dunia juga
dibawah kontrolnya. Sehingga mau tidak mau pemerintah harus mengikuti regulasi
dari WTO ini agar produknya bisa masuk ke pasaran dunia. Dalam perdagangan
dunia, WTO juga membuat beberapa persyaratan kepada pemerintah, seperti
deregulasi di bidang ekonomi yang mendukung privatisasi, penurunan tarif perdagangan
dan pengurangan subsidi.
Organisasi
dunia lain yang membantu pertumbuhan TNCs adalah Bank Dunia, dan PBB. Dalam hal
ini Bank Dunia bersama-sama dengan IMF bertanggungjawab dalam hal keuangan TNCs
sedangkan PBB mempunyai peran dalam menyediakan dukungan di bidang hukum dan
perundangan serta mengendalikan anggotanya dalam kegiatan globalisasi (Gray dan
Lawrence 2003).
Informasi teknologi dan transportasi modern adalah aspek
lain yang dapat mempengaruhi perekonomian lokal dan regional. Hal ini
disebabkan teknologi moderen tersebut dapat menciptakan efisiensi dalam
industrialisasi. Pengelolaan keuangannya akan lebih efektif dan efisien
disamping meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggannya (Pilbeam 2005:
12). Nasabah bank dapat mentranfer dan menarik uangnya melalui internet banking
atau mesin ATM dengan sangat cepat. Masyarakat sekarang dengan mudah dapat
mengelilingi dunia dalam waktu yang sangat singkat melalui penggunaan teknologi
moderen pesawat terbang. Barang-barang juga dengan mudah dikirim baik melalui
udara maupun laut. Sebuah perusahaan juga dapat dengan mudahnya memutuskan
pindah dari satu negara ke negara lain (Vaile 2000), bahkan jasa, modal maupun
paham atau ide atau ilmu pengetahuan dapat dengan mudah melintas batas ke suatu
negara.
Revolusi di
bidang teknologi pertanian seperti penemuan bioteknologi juga dapat merubah
aktifitas dan perilaku masyarakat. Bioteknologi merubah pertanian tradisional
menjadi pertanian moderen, pola konsumsi makan juga berubah, demikian pula
dengan kebudayaan.
Apa dampak positif dan
negatifnya?
Pertama mari
kita lihat dampak negatifnya terhadap perekonomian lokal dan regional. Dengan
adanya globalisasi kegiatan-kegiatan ekonomi beberapa wilayah khususnya di
negara-negara yang sedang berkembang mengalami penurunan. Banyak industri kecil
tidak dapat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan besar yang tergabung
dalam TNCs. Dengan karakteristiknya seperti penggunaan teknologi tinggi dan
modal yang kuat, TNCs dapat membuat kebangkrutan pada banyak industri-industri
lokal maupun regional. TNCs melalui penggunaan teknologi moderennya seperti
komputer dan robot akan menurunkan kuantitas pekerjanya karena tenaganya dapat
digantikan oleh komputer dan robot (Teeple 2000). Hal ini akan mengakibatkan
pengangguran dalam jumlah yang cukup besar.
Namun demikian, globalisasi juga menyebabkan keuntungan dan manfaat bagi
perekonomian lokal dan regional serta membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Sebagai contoh, dengan penerapan privatisasi dan liberalisasi, produk-produk
pertanian Australia menghasilkan 3% dari total ekspor pertanian dunia (The
Commonwealth of Australia 2003 dikutip dalam Core 2005: 3). Dalam bisnis
telekomunikasi, Telstra sebuah perusahaan telekomunikasi Australia, juga
menciptakan pasar yang kompetitif (Stoler 2005). Kondisi ini sangat
menguntungkan bagi industri dan masyarakat karena harga yang kompetitif
tersebut.
KESIMPULAN
Banyak
para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan globalisasi termasuk TNCs telah
menyebar ke seluruh penjuru dunia dan kebanyakan dari negara-negara di dunia
tidak dapat menghindarinya khususnya untuk negara-negara yang sedang berkembang
tidak mempunyai pilihan lain kecuali menerimanya (Chang 2003: 269). Dalam hal
ini, organisasi-organisasi dunia seperti WTO, Bank Dunia dan IMF mempunyai
peran yang penting dalam mendukung pertumbuhan globalisasi. Disamping itu,
kebanyakan negara-negara mempunyai pola yang sama dalam proses globalisasi. Pertama, banyak negara yang memulainya dengan mereformasi
ekonominya sebagai proses global pada tahun 1970. Setelah itu, pada tahun 1980
s/d 1990 pertumbuhan ekonominya menjadi sangat cepat dan baik. Selanjutnya pada
tahun 1997 negara-negara tersebut mengalami krisis ekonomi. Beberapa negara
seperti Indonesia dan Somalia yang tidak siap khususnya pada sumberdaya manusia
(SDM)-nya untuk menerima globalisasi, telah jatuh kedalam krisis yang dalam dan
berkepanjangan. Yang lainnya seperti Cina dan Korea meskipun mendapatkan dampak
negatif di tengah perombakan ekonominya, akhirnya mereka dapat melewatinya dan
tumbuh menjadi negara yang kuat perekonomiannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/11290848/GLOBALISASI_DAN_PENGARUHNYA_TERHADAP_ PEREKONOMIAN_DAERAH
Mason, E. (1939).
Price and Production Policies of Large-Scales Enterprises. American Economic
Review, 29, 61-74
Rahardja, Pratama.2010. Jurnal
ekonomi mikro, FE UI. .Jakarta. FE UI
Sugiarto, dkk. 2012. Ekonomi mikro.
Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama