REVIEW JURNAL
“BIO ENERGI BERBASIS JAGUNG DAN PEMANFAATAN
LIMBAHNYA”
Karya: Teguh Wikan Widodo, A. Asari,
Ana N. dan Elita R.
Balai Besar Pengembangan
Mekanisasi Pertanian Serpong Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian
Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang 15310 BANTEN
Identitas
Jurnal yang direview adalah sebuah jurnal Teknologi konversi energy atau
yang sering disebut energy terbarukan/ energy alternatif yang ditulis oleh Teguh Wikan
Widodo, A. Asari, Ana N. dan Elita R. dari Balai
Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong Badan Litbang Pertanian,
Departemen Pertanian Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang 15310 BANTEN. Jurnal yang
berjudul “Bio Energi Berbasis Jagung dan Pemanfaatan Limbahnya” ini diterbitkan pada tahun 2004. E-mail di: teguh_wikan_widodo@yahoo.com
Abstrak
Jurnal ini ditulis dengan tujuan
untuk mencari cara bagaimana memanfaatkan limbah jagung dan turunan produk
berbahan baku jagung sebagai sumber energi terbarukan. Jurnal ini
juga ditulis dengan tujuan bagaimana cara penggunaan
optimal agar diperoleh keuntungan yang maksimal dari limbah jagung tersebut
serta mengatasi kendala-kendalanya. Kata kunci yang digunakan: energi terbarukan, teknologi konversi energi, biomasa,
jagung.
Latar Belakang
Kenaikan harga
bahan bakar minyak dan menipisnya cadangan sumber
minyak bumi di Indonesia dapat menjadi penghambat pembangunan pertanian
berkelanjutan. Atas dasar masalah tersebut, maka diperlukan upaya untuk
mencari
sumber-sumber energi alternatif. Salah satu potensi energi alternatif
adalah limbah
biomasa yang dihasilkan dari aktivitas produksi pertanian yang jumlahnya
sangat
besar.
Biomasa bersifat mudah didapatkan, ramah lingkungan dan terbarukan.
Secara
umum potensi energi biomassa berasal dari limbah tujuh komoditi yang
berasal
dari sektor kehutanan, perkebunan dan pertanian. Potensi limbah biomassa
terbesar
adalah dari limbah kayu hutan, kemudian diikuti oleh limbah padi, jagung,
ubi kayu,
kelapa, kelapa sawit dan tebu. Secara keseluruhan potensi energi limbah
biomassa
Indonesia diperkirakan sebesar 49.807,43 MW. Dari jumlah tersebut,
kapasitas
terpasang hanya sekitar 178 MW atau 0,36 % dari potensi yang ada. Selain
sebagai sumber energi biomasa, limbah jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pakan ternak dan pupuk kompos.
Pemanfaatan limbah jagung masih menghadapi banyak kendala seperti
lokasi produksi jagung yang tersebar dan densitas
kamba yang kecil sehingga biaya
transportasi untuk mengumpulkan bahan baku cukup
tinggi. Dengan sistem kawasan
terintegrasi diharapkan dapat mengatasi kendala
tersebut. Keberhasilan dalam
meningkatkan produktivitas tanaman jagung,
diperlukan pula diversifikasi
pemanfaatan produknya agar nilai ekonomisnya
meningkat
Metode
Jagung
memiliki banyak kegunaan, diantaranya yaitu: daun sebagai hijauan
pakan ruminansia, biji jagung sebagai sumber energi ternak unggas,
sedangkan
limbah jagung lainnya seperti kulit jagung, bonggol jagung dan dedak
jagung dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan tongkol jagung untuk
pakan ternak
melalui proses fermentasi dengan cara mencampur tongkol jagung dengan
bakteri
trikoderma dan gula pasir.
Sebuah perusahaan di
Iowa, AS berhasil memanfaatkan tongkol jagung
sebagai berbagai produk yang ramah lingkungan. Tongkol memiliki
sifat-sifat seperti
salah satu bagiannya keras dan sebagian bersifat menyerap (absorbent),
juga sifatsifat
yang merupakan gabungan beberapa sifat, seperti: tidak terjadi reaksi
kimia bila
dicampur dengan zat kimia lain (inert), dapat terurai secara
alami dan ringan sehingga
tongkol jagung berupakan bahan ideal campuran pakan, bahan campuran
insektisida
dan pupuk. Serta dapat digunakan sebagai alas hewan peliharaan karena
alami, bersih
dan dapat
mengurangi bau tidak sedap.
Beberapa ragi seperti Candida
polymorpha dan Pichia miso secara aerob
dapat merubah D-xylose mejadi xylitol sebagai produk utamanya dengan
efisiensi
konversi mencapai 90%. Penemuan ini membanggakan karena xylitol adalah
suatu
gula alkohol yang merupakan pemanis alami yang terdapat dalam jumlah
kecil pada
berbagai varietas buah-buahan dan sayuran. Xylitol tidak membentuk asam
dan
digunakan sebagai gula substitusi bagi penderita diabetes. Xylitol
sering dipakai
sebagai bahan permen karet dan pasta gigi. Macam-macam gula dalam residu
tongkol
jagung (% berat
kering) adalah xylose: 65, arabinose: 10 dan glukose: 25.
Hasil dan Pembahasan
Sumber energi terbarukan yang berasal dari komoditas
jagung di Indonesia
belum dimanfaatkan secara optimal. Studi mengenai pengembangan potensi
sumber
energi terbarukan yang berasal dari komoditas jagung telah dilakukan di
berbagai
negara. Potensi pemanfaatan dan pengembangan sumber energi terbarukan
tersebut di
antaranya bahan
bakar padat, bahan padat untuk proses Pirolisa dan Gasifikasi, Ethanol dan 2,3 Butanadiol
dan Biodiesel.
Analisis Kritis
Jagung (Zea mays) adalah merupakan tanaman
pangan yang penting di
Indonesia. Pada tahun 2006, luas panen jagung adalah 3,5 juta hektar
dengan
produksi rata-rata 3,47ton/ha, produksi jagung secara nasional 11,7 juta
ton. Menurut
Prasetyo (2002) limbah batang dan daun jagung kering adalah 3,46 ton/ha
sehingga
limbah pertanian yang dihasilkan sekitar 12.1juta ton. Dengan konversi
nilai kalori
4370 kkal/kg (Sudradjat, 2004) potensi energi limbah batang dan daun
jagung kering
sebesar 66,35 GJ. Energi tongkol jagung dapat dihitung dengan
menggunakan nilai
Residue to Product Ratio (RPR) tongkol jagung
adalah 0,273 (pada kadar air 7,53%)
dan nilai kalori 4451 kkal/kg (Koopmans and Koppejan, 1997; Sudradjat,
2004). Potensi energi tongkol jagung adalah 55,75 GJ.
Potensi energi limbah pada komoditas jagung sangat
besar dan diharapkan
akan terus meningkat sejalan dengan program pemerintah dalam
meningkatkan
produksi jagung secara nasional. Namun, limbah jagung memiliki banyak
kegunaan,
diantaranya adalah untuk pakan ternak, dalam hal ini pemerintah telah
mencanangkan
program pengembangan peternakan secara terintegrasi (Crop Livestock
System/
CLS). Oleh karena itu, optimasi pemanfaatan limbah jagung sangat
diperlukan untuk
mendapatkan keuntungan yang optimal. Untuk memperkirakan potensi riil
energi
limbah jagung, penggunaan tongkol jagung untuk keperluan bahan bakar
sekitar 90%
sedangkan limbah
batang dan daun sekitar 30% dari potensi yang ada.
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
4.1. Tanaman jagung (Zea mays) adalah merupakan tanaman pangan
terpenting
kedua di Indonesia. Berdasarkan karakteristik fisik dan kimianya,
tanaman
jagung memiliki banyak kegunaan, berpotensi sebagai sumber energi
terbarukan dan produk samping yang bernilai ekonomis tinggi.
4.2. Pemanfaatan jagung dan limbahnya sebagai sumber energi terbarukan
dengan
teknologi konversi energi yang ada saat ini, di antaranya adalah (1)
sebagai
bahan bakar tungku untuk proses pengeringan atau pemanasan, (2) sebagai
bahan bakar padat untuk proses pirolisis dan gasifikasi, (3) sebagai
bahan baku
pembuatan ethanol dan (4) sebagai bahan baku potential pembuatan
biodiesel.
4.3. Pemanfaatan limbah jagung dan turunan produk berbahan baku jagung
sebagai
sumber energi terbarukan cukup potensial untuk dikembangkan di
Indonesia,
namun penggunaan secara optimal perlu dikaji agar diperoleh keuntungan
yang
maksimal.
4.4. Pemanfaatan limbah jagung
masih menghadapi banyak kendala seperti lokasi
produksi jagung yang tersebar dan densitas kamba yang kecil sehingga
biaya
transportasi untuk mengumpulkan bahan baku cukup tinggi. Untuk itu,
dengan
sistim
kawasan terintegrasi diharapkan dapat mengatasi kendala tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar