Sabtu, 03 Januari 2015

TUGAS REVIEW/KAJIAN JURNAL PRE UAS



REVIEW JURNAL
BIO ENERGI BERBASIS JAGUNG DAN PEMANFAATAN LIMBAHNYA
Karya: Teguh Wikan Widodo, A. Asari, Ana N. dan Elita R.

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang 15310 BANTEN

Identitas
Jurnal yang direview adalah sebuah jurnal Teknologi konversi energy atau yang sering disebut energy terbarukan/ energy alternatif yang ditulis oleh Teguh Wikan Widodo, A. Asari, Ana N. dan Elita R. dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang 15310 BANTEN. Jurnal yang berjudul “Bio Energi Berbasis Jagung dan Pemanfaatan Limbahnya” ini diterbitkan pada tahun 2004. E-mail di: teguh_wikan_widodo@yahoo.com

Abstrak
Jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk mencari cara bagaimana memanfaatkan limbah jagung dan turunan produk berbahan baku jagung sebagai sumber energi terbarukan. Jurnal ini juga ditulis dengan tujuan bagaimana cara penggunaan optimal agar diperoleh keuntungan yang maksimal dari limbah jagung tersebut serta mengatasi kendala-kendalanya. Kata kunci yang digunakan: energi terbarukan, teknologi konversi energi, biomasa, jagung.

Latar Belakang
            Kenaikan harga bahan bakar minyak dan menipisnya cadangan sumber
minyak bumi di Indonesia dapat menjadi penghambat pembangunan pertanian
berkelanjutan. Atas dasar masalah tersebut, maka diperlukan upaya untuk mencari
sumber-sumber energi alternatif. Salah satu potensi energi alternatif adalah limbah
biomasa yang dihasilkan dari aktivitas produksi pertanian yang jumlahnya sangat
besar.
Biomasa bersifat mudah didapatkan, ramah lingkungan dan terbarukan.
Secara umum potensi energi biomassa berasal dari limbah tujuh komoditi yang
berasal dari sektor kehutanan, perkebunan dan pertanian. Potensi limbah biomassa
terbesar adalah dari limbah kayu hutan, kemudian diikuti oleh limbah padi, jagung,
ubi kayu, kelapa, kelapa sawit dan tebu. Secara keseluruhan potensi energi limbah
biomassa Indonesia diperkirakan sebesar 49.807,43 MW. Dari jumlah tersebut,
kapasitas terpasang hanya sekitar 178 MW atau 0,36 % dari potensi yang ada. Selain sebagai sumber energi biomasa, limbah jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak dan pupuk kompos.

            Pemanfaatan limbah jagung masih menghadapi banyak kendala seperti
lokasi produksi jagung yang tersebar dan densitas kamba yang kecil sehingga biaya
transportasi untuk mengumpulkan bahan baku cukup tinggi. Dengan sistem kawasan
terintegrasi diharapkan dapat mengatasi kendala tersebut. Keberhasilan dalam
meningkatkan produktivitas tanaman jagung, diperlukan pula diversifikasi
pemanfaatan produknya agar nilai ekonomisnya meningkat

Metode
            Jagung memiliki banyak kegunaan, diantaranya yaitu: daun sebagai hijauan
pakan ruminansia, biji jagung sebagai sumber energi ternak unggas, sedangkan
limbah jagung lainnya seperti kulit jagung, bonggol jagung dan dedak jagung dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan tongkol jagung untuk pakan ternak
melalui proses fermentasi dengan cara mencampur tongkol jagung dengan bakteri
trikoderma dan gula pasir.
            Sebuah perusahaan di Iowa, AS berhasil memanfaatkan tongkol jagung
sebagai berbagai produk yang ramah lingkungan. Tongkol memiliki sifat-sifat seperti
salah satu bagiannya keras dan sebagian bersifat menyerap (absorbent), juga sifatsifat
yang merupakan gabungan beberapa sifat, seperti: tidak terjadi reaksi kimia bila
dicampur dengan zat kimia lain (inert), dapat terurai secara alami dan ringan sehingga
tongkol jagung berupakan bahan ideal campuran pakan, bahan campuran insektisida
dan pupuk. Serta dapat digunakan sebagai alas hewan peliharaan karena alami, bersih
dan dapat mengurangi bau tidak sedap.
            Beberapa ragi seperti Candida polymorpha dan Pichia miso secara aerob
dapat merubah D-xylose mejadi xylitol sebagai produk utamanya dengan efisiensi
konversi mencapai 90%. Penemuan ini membanggakan karena xylitol adalah suatu
gula alkohol yang merupakan pemanis alami yang terdapat dalam jumlah kecil pada
berbagai varietas buah-buahan dan sayuran. Xylitol tidak membentuk asam dan
digunakan sebagai gula substitusi bagi penderita diabetes. Xylitol sering dipakai
sebagai bahan permen karet dan pasta gigi. Macam-macam gula dalam residu tongkol
jagung (% berat kering) adalah xylose: 65, arabinose: 10 dan glukose: 25.

Hasil dan Pembahasan
Sumber energi terbarukan yang berasal dari komoditas jagung di Indonesia
belum dimanfaatkan secara optimal. Studi mengenai pengembangan potensi sumber
energi terbarukan yang berasal dari komoditas jagung telah dilakukan di berbagai
negara. Potensi pemanfaatan dan pengembangan sumber energi terbarukan tersebut di
antaranya bahan bakar padat, bahan padat untuk proses Pirolisa dan Gasifikasi, Ethanol dan 2,3 Butanadiol dan Biodiesel.

Analisis Kritis
Jagung (Zea mays) adalah merupakan tanaman pangan yang penting di
Indonesia. Pada tahun 2006, luas panen jagung adalah 3,5 juta hektar dengan
produksi rata-rata 3,47ton/ha, produksi jagung secara nasional 11,7 juta ton. Menurut
Prasetyo (2002) limbah batang dan daun jagung kering adalah 3,46 ton/ha sehingga
limbah pertanian yang dihasilkan sekitar 12.1juta ton. Dengan konversi nilai kalori
4370 kkal/kg (Sudradjat, 2004) potensi energi limbah batang dan daun jagung kering
sebesar 66,35 GJ. Energi tongkol jagung dapat dihitung dengan menggunakan nilai
Residue to Product Ratio (RPR) tongkol jagung adalah 0,273 (pada kadar air 7,53%)
dan nilai kalori 4451 kkal/kg (Koopmans and Koppejan, 1997; Sudradjat, 2004). Potensi energi tongkol jagung adalah 55,75 GJ.
Potensi energi limbah pada komoditas jagung sangat besar dan diharapkan
akan terus meningkat sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan
produksi jagung secara nasional. Namun, limbah jagung memiliki banyak kegunaan,
diantaranya adalah untuk pakan ternak, dalam hal ini pemerintah telah mencanangkan
program pengembangan peternakan secara terintegrasi (Crop Livestock System/
CLS). Oleh karena itu, optimasi pemanfaatan limbah jagung sangat diperlukan untuk
mendapatkan keuntungan yang optimal. Untuk memperkirakan potensi riil energi
limbah jagung, penggunaan tongkol jagung untuk keperluan bahan bakar sekitar 90%
sedangkan limbah batang dan daun sekitar 30% dari potensi yang ada.

Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

4.1. Tanaman jagung (Zea mays) adalah merupakan tanaman pangan terpenting
kedua di Indonesia. Berdasarkan karakteristik fisik dan kimianya, tanaman
jagung memiliki banyak kegunaan, berpotensi sebagai sumber energi
terbarukan dan produk samping yang bernilai ekonomis tinggi.

4.2. Pemanfaatan jagung dan limbahnya sebagai sumber energi terbarukan dengan
teknologi konversi energi yang ada saat ini, di antaranya adalah (1) sebagai
bahan bakar tungku untuk proses pengeringan atau pemanasan, (2) sebagai
bahan bakar padat untuk proses pirolisis dan gasifikasi, (3) sebagai bahan baku
pembuatan ethanol dan (4) sebagai bahan baku potential pembuatan biodiesel.

4.3. Pemanfaatan limbah jagung dan turunan produk berbahan baku jagung sebagai
sumber energi terbarukan cukup potensial untuk dikembangkan di Indonesia,
namun penggunaan secara optimal perlu dikaji agar diperoleh keuntungan yang
maksimal.

 4.4. Pemanfaatan limbah jagung masih menghadapi banyak kendala seperti lokasi
produksi jagung yang tersebar dan densitas kamba yang kecil sehingga biaya
transportasi untuk mengumpulkan bahan baku cukup tinggi. Untuk itu, dengan
sistim kawasan terintegrasi diharapkan dapat mengatasi kendala tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar