Rabu, 09 Desember 2015
Rabu, 02 Desember 2015
COGNITIVE ERGONOMIC
IMPLEMENTASI
COGNITIVE ERGONOMI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Oleh:
Bagas Atmaja Prayitna
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Sebuah perancangan interior diwujudkan untuk memecahkan masalah manusia berkaitan penampungan aktivitas dalam ruang, guna tercapainya kenyamanan keamanan, efektifitas dan peningkatan produktivitas yang sesuai dengan karakter manusia dan budayanya. Manusia adalah titik tolak dalam sebuah perancangan interior, manusia merupakan tokoh utamanya, sehingga harus mendapatkan perhatian khusus, kepadanya segala sesuatu yang berhubungan dengan perancangan dikonfirmasikan untuk di aktualisasikan pada sebuah perencanaan ruang. Hal ini disebabkan karena manusialah yang akan mempergunakan dan beraktivitas di ruang tersebut. Segala kegiatan atau aktivitas manusia tersebut beragam sifatnya sesuai dengan waktu dan tempat yang juga dibatasi oleh norma dan cita-rasa serta posisi dan peranan. Keunikan merupakan karakteristik utama dari setiap sistem proyek. Oleh karena itu hampir di layak untuk analis proyek untuk memanfaatkan data dari proyek-proyek masa lalu sebagai referensi untuk perencanaan proyek berikutnya dan penjadwalan. Sebagian besar analis proyek kemudian akan tergantung pada intuisi, firasat dan pengalaman untuk mengembangkan model kuantitatif untuk penjadwalan proyek dan analisis yang menurut studi masa lalu, adalah rentan terhadap kesalahan sistematis.
Kata kunci: Manajemen proyek, Cognitive Ergonomic, Teknologi Tepat Guna
Rabu, 18 November 2015
MATERIAL MANAGEMENT
AUDIT INTERGRITAS MANAJEMEN KUALITATIF DALAM TINGKAT
MATERIALITAS
Abstract
Audit of financial statements intended to obtain reasonable assurance that financial statements are
free of material misstatement. Auditor in planning and implementing audit concern with the problem
material financial statement and not responsibility for error or deception is not material to the financial
statements. Management integrity as principal support of quality control environment and the primary
elements internal control that could affect the auditor’s decisions in the determination of materiality.
Integrity is the ethical standard in the institution include management action to reduce or elimination
the urge and temptation that my cause personnel to act dishonest, illegal or unethical. Though a
qualitative methodology, researcher conduct studies on the role integrity management in the
determination level of materiality. The research was conducted three stages, stages a thorough
exploration, focus exploration and confirmation phase. Analysis of data with the logic of pairing
patterns approach include analysis domain and taxonomic analysis. Seen factors misstatements in the
previous period , while the qualitative factor is the decision of the consideration partner . But the
decision was taken based on various things related to the previous information , especially the risks of arising .Based on the results of research that integrity management is not major consideration in the determination of materiality.
Keywords: Audit, Integrity Management, Materiality, Qualitative
Sabtu, 03 Oktober 2015
Jumat, 18 September 2015
Jumat, 11 September 2015
Minggu, 06 September 2015
Senin, 22 Juni 2015
14.5 PEMAHAMAN KEBIJAKAN FISKAL
Apa pengertian dari Kebijakan Fiskal?
Jawab:
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
13.1 INFLASI (2)
Apa penyebab awal terjadinya Inflasi?
Jawab:
Menurut penyebab awalnya, inflasi dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Inflasi yang timbul sebagai akibat dari peningkatan permintaan masyarakat (demand full inflation).
2. Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi yang lazim disebut cosh push inflation.
Sumber: www.seputarforex.com/tanya_jawab_forex/jawaban.php?id=81789
13.1 INFLASI
Jelaskan pengertian dari Inflasi!
Jawab:
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu:
Ø
Kenaikan Harga
Ø
Bersifat Umum
Ø
Berlangsung Terus-Menerus
11.1 UANG (2)
Jelaskan yang dimaksud dengan Teori Permintaan Uang Klasik beserta rumus perhitungannya!
Jawab:
Menurut pandangan ekonom Klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya jumlah uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat output atau pendapatan. Bila tingkat output meningkat maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya. Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat bukanlah semata-mata nilai nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nilai nominal dibandingkan dengan tingkat harga (real money balances).
Persamaan:
|
(M/P)d = permintaan uang riil
M = nilai nominal uang
P = tingkat harga
Y = pendapatan atau output
k
= proporsi permintaan uang terhadap pendapatan atau output
11.1 UANG
Jelaskan yang dimaksud dengan uang!
Jawab:
Dari sudut pandang ekonom, uang (money) merupakan stok aset-aset yang digunakan untuk transaksi. Uang adalah sesuatu yang diterima/dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah. Karena itu, uang dapat berbentuk uang kertas maupun uang logam.
10.4 KRITERIA INVESTASI (2)
Bagaimana cara menghitung dan/atau menentukan proposal investasi diterima atau tidak?
Jawab:
a. Metode Nondiskonto (Non-Discounted Method)
Dengan metode nondiskonto, kita hanya memperhitungkan nilai nominal arus
kas keluar masuk.
b.
Metode Diskonto (Discounted Method)
Yang
pertama kali harus dipahami adalah nilai-nilai dalam kolom faktor diskonto.
Nilai sekarang dari kas keluar pada kolom kas keluar diperoleh dengan cara
mengalikan nilai nominal kas keluar dengan faktor diskontonya.
10.4 KRITERIA INVESTASI
Jawab:
Payback Period (periode paling pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
9.2 TEORI KEYNES (2)
1 Jelaskan Hubungan Pendapatan Disposabel dan
konsumsi yang ada di dalam teori Keynes?
Jawab:
Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini
(current consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini
(current disposable income). Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang
tidak tergantung tingkat pendapatan. Artinya, tingkat konsumsi tersebut harus
dipenuhi, walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut
dengan konsumsi otonomus (autonomus consumption). Jika pendapatan disposabel
meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi
tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel.
Persamaan:
C=C0 + b Yd
Dimana:
C= konsumsi
C0=konsumsi otonomus
b=marginal
propensity to consume
Yd=pendapatan disposabel
0≤b≤1
9.2 TEORI KEYNES
1. Bagaimana Teori Keynes memandang keterkaitan sektor riil dan sektor moneter?
Jawab:
Menurut teori
Keynes, sektor moneter dan sektor riil saling terkait melalui suku bunga.
Berdasarkan perkembangan teori dan pengalaman empirik, disimpulkan bahwa dalam
jangka panjang teori yang sesuai untuk dipergunakan adalah teori Klasik,
sedangkan dalam jangka pendek teori Keynes lebih tepat. Kebijakan moneter hanya
mempunyai dampak permanen pada tingkat harga umum (inflasi). Dengan kata lain bahwa
pembenahan sektor ekonomi dapat dilakukan dengan cara pengendalian inflasi.
Sumber: https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091110053605AAvRdYF
http://www.duniaesai.com/ekonomi/eko6.html
Minggu, 26 April 2015
ARTIKEL BISNIS
PENGARUH
GLOBALISASI TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH
BAGAS
ATMAJA PRAYITNA
41614010018
ABSTRAK
Pada
abad ke 21 ini, dunia khususnya Indonesia telah dihadapi suatu era baru yaitu Era Globalisasi. Era Globalisasi yang
berkembang pada saat ini memberikan suatu
dampak yang sangat menonjol dan juga proses. Era Globalisasi ini sangat tepat. Era globalisasi dewasa
ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara, tidak terkecuali
Indonesia. Proses interaksi dan saling pengaruh-mempengaruhi, bahkan pergesekan
kepentingan antar bangsa terjadi dengan sangat cepat dan menyangkut masalah yang
semakin kompleks. Batas-batas teritorial negara pun sekarang tidak lagi menjadi
pembatas bagi kepentingan masing-masing Negara. Di
bidang ekonomi terjadi persaingan seperti perdagangan bebas yang
semakin ketat, sehingga semakin mempersulit posisi Negara-negara miskin. Sebagai
anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan mengasingkan diri dari pergaulan internasional itu, terutama dalam perdagangan bebas.
Andai kata terasingkan pun, tentunya Indonesia tidak akan mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri.
Yang
artinya, bahwa di dalam hubungan internasional itu ada suatu hubungan serta ketergantungan
antara satu negara dengan negara yang lainnya.
Kata Kunci: Globalisasi,
Perekonomian Lokal, Perekonomian Regional.
ABSTRACT
In the 21st century, in particular the world, Indonesia has faced a new era ie the Era of Globalization.
Globalizing that developed at this time gives a very prominent impact and also the process.
Globalization Era is very precise. The era of globalization has become a reality that must be faced by
all countries, including Indonesia. The process of interaction and interplay, and even friction between
the interests of the nation occurs very quickly and involve increasingly complex problems. Territorial
boundaries of the country was now no longer a barrier to the interests of each country. In the economic
field there is competition such as free trade intensifies, so that further complicate the position of poorer
countries. As a member of the world community, Indonesia certainly can not and will not isolate
themselves from the international arena, especially in free trade. If any word alienated, of course,
Indonesia will not be able to meet all its needs. Which means, that in international relations there is
a relationship and dependence between one country to another.
Keywords : Globalization, Local Economy, Regional Economy.
PENDAHULUAN
Perdebatan
tentang dampak globalisasi terhadap perekonomian terutama pada negara-negara
yang sedang berkembang merupakan hal yang tidak pernah berakhir. Secara singkat akan kita kupas apakah sebenarnya
globalisasi itu, bagaimana sejarahnya, siapa saja sebenarnya yang sangat
berperan dan aktif mendorong terjadinya globalisasi, apa saja sebenarnya baik
buruknya bagi kita serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian regional
dan lokal.
Berkaitan dengan hal tersebut,
tentunya memberikan tekanan global tersendiri bagi negara-negara
berkembang seperti Indonesia khususnya. Yang mana akan memberikan
efek ataupun dampak positif maupun negatif. Globalisasi berpengaruh pada
hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Salah satu pengaruh globalisasi
adalah terhadap perekonomian. Maka dari itu, kami akan membahas apa saja dampak-dampak
globalisasi terhadap bidang ekonomi yang berjudul “Pengaruh Globalisasi
terhadap Perekonomian Daerah”.
PERMASALAHAN
Globalisasi muncul sejak tahun 1960 yaitu dengan
ditandainya dengan perubahan ekonomi internasional dari Multinational
Corporations (MNCs) menjadi Transnational Corporations (TNCs) (Hirst
dan Thompson 1997). Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan ini
antara lain adalah berakhirnya perang dunia kedua, meningkatnya migrasi antar
negara, penyebaran tenaga kerja dari satu negara ke negara lain serta saling
ketergantungan perdagangan dari satu negara ke negara lainnya. Dalam
perkembangannya TNCs ini mempunyai peran yang sangat kuat dalam perdagangan
international dan aktifitas ekonomi lainnya. Sebagai contoh TNCs memperkuat Foreign
Direct Investment (FDI) (Chang 2003) serta menciptakan tenaga kerja yang
murah dan ‘a one-world market system’ atau sistem satu pasar global (Gray dan
Lawrence 2003). Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat juga
punya andil yang cukup besar dalam mendorong lahirnya globalisasi yang
mengakibatkan perubahan ekonomi global. Menurut Teeple (2000) teknologi baru
tersebut diciptakan oleh TNCs serta digunakan dalam aktifitas-aktifitas
ekonominya. Dari sinilah awal dimulainya penyebaran neo-liberalisme ke
negara-negara lainnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
penyebaran dan meluasnya globalisasi. Faktor pertama adalah teknologi baru di
bidang informasi teknologi, komunikasi dan transportasi. Era ini dimulai pada
awal 1970-an ketika microelektronik, komputer dan bioteknologi ditemukan oleh
para ahli (Teeple 2000). Sejak saat itu komunikasi antar lintas batas negara
dapat dihubungkan dengan satelit dan kabel-kabel bawah laut yang fungsinya
sebagai jejaring global (Rimmer dalam Rimmer ed. 1997: 96). Faktor kedua adalah
peran pemerintah dalam mendukung kegiatan-kegiatan globalisasi. Baik di
negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang berkembang, Pemerintah
mempunyai peran yang cukup penting dalam mendukung aktifitas globalisasi yaitu
melalui perannya dalam pengambilan kebijakan-kebijakan ekonomi dan keuangan.
Faktor lainnya adalah munculnya TNCs serta adanya
dukungan dari World Trade Organization (WTO) dan organisasi dunia
lainnya seperti PBB, Bank Dunia dan IMF. Singh (1999) berpendapat bahwa salah
satu fungsi Bank Dunia dan IMF adalah mendorong negara-negara di dunia untuk menerapkan
deregulasi dan restrukturisasi kebijakan financialnya menjadi ekonomi liberal.
PEMBAHASAN
Pengertian globalisasi sendiri dapat diinterpretasikan
berbagai macam. Globalisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses ‘global
network’ dan interaksinya dalam suatu pembangunan ekonomi dan
kebijakan-kebijakan lainnya yang terkait didalamnya (Potter 2001), sedangkan
Burgman (2003) menginterpretasikan globalisasi sebagai suatu yang berhubungan
dengan global neo-libaralisme dan pasar bebas. Sosiolog
lainnya seperti Chang (2003) mendefinisikannya sebagai keterlibatan
‘transnational corporations’ dan saling ketergantungan antar negara dalam
pembangunan ekonomi. Di lain pihak Held dkk (dalam Gray dan Lawrence 2003: 17)
menerjemahkannya sebagai proses pelebaran dan percepatan dari saling
keterkaitan yang membentuk suatu jejaring dunia yang mencakup semua aspek
kehidupan sosial, dari kebudayaan sampai dengan kejahatan, dan dari keuangan
sampai spiritual.
Jadi
globalisasi boleh dikatakan sudah masuk ke semua sendi-sendi kehidupan manusia
di seluruh dunia ini yang mencakup aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik,
budaya dan agama.
Apa saja yang dapat berpengaruh
terhadap perekonomian lokal dan regional? TNCs mempunyai peran yang sangat penting dalam
mempengaruhi perekonomian suatu negara yang berdampak pada perekonomian lokal
maupun regional. Ada beberapa alasan mengapa TNCs dapat berdampak pada
perekonomian lokal dan regional. Pertama adalah TNCs dapat mengintervensi
kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Yang
kedua adalah TNCs lebih kaya dalam hal keuangan daripada yang dipunyai oleh
negara-negara lainnya. Sebagai contoh pada tahun 1989, penjualan the US General
Motor melebihi daripada Gross National Product (GNP) Belgia (Mulhearn
dalam Bretherton dan Ponton ed. 1996: 185).
Faktor lainnya adalah TNCs mempunyai pengaruh yang kuat
untuk menciptakan pasar dunia dengan menggunakan prinsip-prinsip liberal,
seperti pasar bebas dan tenaga kerja yang murah. Disamping itu, dalam
menjalankan bisnisnya TNCs didukung oleh WTO dan IMF dalam hal keuangan,
hukum/peraturan dan hak-hak kepemilikan (O’Loughlin dkk dalam O’Loughlin dkk
ed. 2004:6).
WTO juga
mendukung dalam hal penetapan tarif barang dan jasa dalam kegiatan ekspor impor
kepada pemerintah. Produksi dan distribusi barang ke seluruh penjuru dunia juga
dibawah kontrolnya. Sehingga mau tidak mau pemerintah harus mengikuti regulasi
dari WTO ini agar produknya bisa masuk ke pasaran dunia. Dalam perdagangan
dunia, WTO juga membuat beberapa persyaratan kepada pemerintah, seperti
deregulasi di bidang ekonomi yang mendukung privatisasi, penurunan tarif perdagangan
dan pengurangan subsidi.
Organisasi
dunia lain yang membantu pertumbuhan TNCs adalah Bank Dunia, dan PBB. Dalam hal
ini Bank Dunia bersama-sama dengan IMF bertanggungjawab dalam hal keuangan TNCs
sedangkan PBB mempunyai peran dalam menyediakan dukungan di bidang hukum dan
perundangan serta mengendalikan anggotanya dalam kegiatan globalisasi (Gray dan
Lawrence 2003).
Informasi teknologi dan transportasi modern adalah aspek
lain yang dapat mempengaruhi perekonomian lokal dan regional. Hal ini
disebabkan teknologi moderen tersebut dapat menciptakan efisiensi dalam
industrialisasi. Pengelolaan keuangannya akan lebih efektif dan efisien
disamping meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggannya (Pilbeam 2005:
12). Nasabah bank dapat mentranfer dan menarik uangnya melalui internet banking
atau mesin ATM dengan sangat cepat. Masyarakat sekarang dengan mudah dapat
mengelilingi dunia dalam waktu yang sangat singkat melalui penggunaan teknologi
moderen pesawat terbang. Barang-barang juga dengan mudah dikirim baik melalui
udara maupun laut. Sebuah perusahaan juga dapat dengan mudahnya memutuskan
pindah dari satu negara ke negara lain (Vaile 2000), bahkan jasa, modal maupun
paham atau ide atau ilmu pengetahuan dapat dengan mudah melintas batas ke suatu
negara.
Revolusi di
bidang teknologi pertanian seperti penemuan bioteknologi juga dapat merubah
aktifitas dan perilaku masyarakat. Bioteknologi merubah pertanian tradisional
menjadi pertanian moderen, pola konsumsi makan juga berubah, demikian pula
dengan kebudayaan.
Apa dampak positif dan
negatifnya?
Pertama mari
kita lihat dampak negatifnya terhadap perekonomian lokal dan regional. Dengan
adanya globalisasi kegiatan-kegiatan ekonomi beberapa wilayah khususnya di
negara-negara yang sedang berkembang mengalami penurunan. Banyak industri kecil
tidak dapat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan besar yang tergabung
dalam TNCs. Dengan karakteristiknya seperti penggunaan teknologi tinggi dan
modal yang kuat, TNCs dapat membuat kebangkrutan pada banyak industri-industri
lokal maupun regional. TNCs melalui penggunaan teknologi moderennya seperti
komputer dan robot akan menurunkan kuantitas pekerjanya karena tenaganya dapat
digantikan oleh komputer dan robot (Teeple 2000). Hal ini akan mengakibatkan
pengangguran dalam jumlah yang cukup besar.
Namun demikian, globalisasi juga menyebabkan keuntungan dan manfaat bagi
perekonomian lokal dan regional serta membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Sebagai contoh, dengan penerapan privatisasi dan liberalisasi, produk-produk
pertanian Australia menghasilkan 3% dari total ekspor pertanian dunia (The
Commonwealth of Australia 2003 dikutip dalam Core 2005: 3). Dalam bisnis
telekomunikasi, Telstra sebuah perusahaan telekomunikasi Australia, juga
menciptakan pasar yang kompetitif (Stoler 2005). Kondisi ini sangat
menguntungkan bagi industri dan masyarakat karena harga yang kompetitif
tersebut.
KESIMPULAN
Banyak
para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan globalisasi termasuk TNCs telah
menyebar ke seluruh penjuru dunia dan kebanyakan dari negara-negara di dunia
tidak dapat menghindarinya khususnya untuk negara-negara yang sedang berkembang
tidak mempunyai pilihan lain kecuali menerimanya (Chang 2003: 269). Dalam hal
ini, organisasi-organisasi dunia seperti WTO, Bank Dunia dan IMF mempunyai
peran yang penting dalam mendukung pertumbuhan globalisasi. Disamping itu,
kebanyakan negara-negara mempunyai pola yang sama dalam proses globalisasi. Pertama, banyak negara yang memulainya dengan mereformasi
ekonominya sebagai proses global pada tahun 1970. Setelah itu, pada tahun 1980
s/d 1990 pertumbuhan ekonominya menjadi sangat cepat dan baik. Selanjutnya pada
tahun 1997 negara-negara tersebut mengalami krisis ekonomi. Beberapa negara
seperti Indonesia dan Somalia yang tidak siap khususnya pada sumberdaya manusia
(SDM)-nya untuk menerima globalisasi, telah jatuh kedalam krisis yang dalam dan
berkepanjangan. Yang lainnya seperti Cina dan Korea meskipun mendapatkan dampak
negatif di tengah perombakan ekonominya, akhirnya mereka dapat melewatinya dan
tumbuh menjadi negara yang kuat perekonomiannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/11290848/GLOBALISASI_DAN_PENGARUHNYA_TERHADAP_ PEREKONOMIAN_DAERAH
Mason, E. (1939).
Price and Production Policies of Large-Scales Enterprises. American Economic
Review, 29, 61-74
Rahardja, Pratama.2010. Jurnal
ekonomi mikro, FE UI. .Jakarta. FE UI
Sugiarto, dkk. 2012. Ekonomi mikro.
Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Langganan:
Postingan (Atom)